Bolehkah Uis Beka Buluh dijadikan Hiasan Taplak Meja ?
Suku Karo memiliki banyak kain tenun yang di sebut dengan Uis. Kurang lebih sekitar 13 jenis kain tenun Suku Karo yang ter bagi dari dua pengklasifikasian yakni Uis Kapal dan Uis Nipes.
Pada poin ini saya fokus kepada salah satu Uis Karo yang ber nama Beka Buluh.
Beka Buluh adalah kain tenun Uis Karo yang hanya boleh peruntukan nya untuk Laki Laki. Sebab jika di pakai oleh perempuan,maka secara budaya Suku Karo perempuan tersebut sudah melanggar adat yang di sebut dengan Sumbang Per Uis ( dalam bahasa Indonesia : Melanggar aturan ber pakaian ).
Uis Karo yang ber nama Beka Buluh ini walau peruntukan nya untuk laki laki,tetapi laki laki tersebut masih juga tetap ada aturan nya. Sebab Beka Buluh hanya boleh di letak kan di atas badan. Minimal bagian Bahu ( Pundak ) ke atas.
Maka tidak jarang kita lihat Uis Beka Buluh hanya ada di lekat kan di Bahu & Kepala pada Masyarakat Karo, karena Kain Tenun yang ber nama Beka Buluh ini memang sebuah Kain yang di Sakralkan secara adat pada masyarakat Karo.
Dan jika kita tinjau lagi lebih dalam mengenai Uis Beka Buluh ini, maka untuk meletak kan nya di Pundak ( Bahu ) dan Kepala Orang Karo itu tidak lah sembarangan. Harus seseorang Kalimbubu yang secara sebenarnya seorang Pemberi Darah ( dalam konsep adat karo ) kepada diri nya yang boleh meletakkan Beka Buluh tersebut.
Kesimpulan :
Uis Beka Buluh bukan lah sekedar kain biasa pada Masyarakat Suku Karo, tetapi sebuah Kain yang sangat sakral. Kain ini menjadi sebuah Simbol Marwah ( Metunggung/Mehaga ) ,Simbol Kekuatan ( Er daulat ) , dan Simbol Kesejahtraan & Kedamaian ( Mejuah Juah ) pada Masayarakat Karo dan sebuah kain kebesaran yg dipakai laki2 di suku karo.
Di tulis oleh : Edison Tarigan Gerneng ( Penggiat Budaya Karo.)
Share this content:
Post Comment
You must be logged in to post a comment.